Cahaya Naluri

Allah Is Enough For Me ^-^

Blogroll

Salam Persaudaraan seiman

Minggu, 16 September 2012

Bahasan Utama Sobat BIDIK SC-AI


Spring Time.jpg BAHASAN UTAMA
Wanita Muslimah yang cerdas tidak lupa untuk memberikan perhatian kepada akalnya seperti halnya dia telah memberikanperhatian kepada tubuhnya. Yang demikian itu karena perhatian kepada akal tidak kurang pentingnya dari perhatian kepada tubuh kita sendiri.
            Pada dasarnya, manusia ditentukan oleh hati dan lidahnya, dengan akal atau pikiran dan logikannya. Bertolak dari sini, terlihat pentingnya memoles dan membekali akal dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta mengembangkannya dengan mempelajari berbagai macam ilmu.
            Seperti halnya seorang laki-laki, wanita Muslimah juga mendapat kewajiban untuk meneuntut ilmu yang dapat bermanfaat bagi agama dan dunianya. Ketika membaca firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala, “Dan kataakanlah, “Wahaai Rabb-ku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”” (Thaha: 114), dan ketika mendengar sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “ Mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim dan Muslimah.” (HR. Ibnu Majah). Kita telah mengerti bahwa petunjuk Al-Qur’an dan Ass-Sunnah meliputi orang laki-laaki dan juga wanita, petunjuk kedua sumber utama Islam itu menyamakan kedudukan laki-laki dan wanita, baik dihadapan ilmu-ilmu fardhu ‘ain maupun ilmu-ilmu fardhu kifayah sejak ilmu-ilmu itu ada di masyarakat Islam.
             Pada maasyaraakat Rabbaani, yaitu sejak awal-awal kedatangan Islam, wanita Muslimah telah mengetahui nilai ilmu. Di mana waanita-waanita Anshar pada saat itu berkataa paada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “ Wahai Rasullullah, berikanlah kesempatanmu barang satu hari supaya kami dapaat belajar darimu, aagar kami tidak kalah dengan kaum laki-laki.” Maka Beliau berkata kepada mereka, “ Baiklah, tempat belajar kalian di rumah si Fulan.” Lalu Beliau pun dating kerumah tersebut, lalu memberikan nasihat, mengingatkan dan mengajari mereka.” (HR. Bukhari). Dengn senag hati wanita Muslimah dapat menuntut ilmu, mereka tidak malu-malu utnuk bertanya mengenai hukum-hukum yang berkenaan dengan aagamanya, karena mereka menanyakan kebenaran, dan sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  tidak pernah malu paada kebenaran. Telah banyak nash-nash yang menggambarkan keberanian wanita Muslimah, kematangan kepribadian serta kecemerlangan otaknya, dimana mereka melontarkan berbagai macam pertanyaan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, seorang maha guru, dalam rangka mempelajari dan memahami ajaaran-ajaraan agamanya.
Spring Time.jpg            Sesuatu yang harus ditekuni dan dipelajari oleh wanita Muslimah adalah Kitabullah, Al-Qur’an. Baik bacaan, tajwid maupun penafsirannya. Selanjutnya adalah ilmu hadist, sirah, kisah para sahabat dan tabi’in dari kalangan tokoh wanita. Kemudian ilmu fiqih dalam rangka memperbaiki ibadah dan mu’amalah serta mengetahui hokum-hukum agama secara benar dan tepat. Setelah itu, baru bertolak untuk memberikan perhatian kepada bidang ilmu yang lain yang dapat bermanfaat di kehidupan dunia ini sebagai penunjang menuju kehidupaan akhirat.
            Apapun yang menjadi bidaang keilmiahannya, seortang wanita Mulimah harus senantiasa menekuni dan memantapkannya serta menunaikannya dengan baik dan sempurna., sebagai wujud pengaplikasian dari petunjuk Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “ Sesungguhnya Allah mencintai apabila salah seorang diantara kalian mengerjakan suatu pekerjaan dengan tekun.” (HR. Imam Baaihaqi daalaam Syu’abu Al-Iman, dari Aisyah Radhiyaallahu Anha)
            Pintu-pintu ilmu senantiasa terbuka bagi wanita Muslimah. Dia daapat memasuki salah satu dari pintu tersebut sekehendak hatinya, dan berhias dengan ilmu yang sangat berharga selama hal itu tidak merussak kodrat kewanitaannya dan tabi’atnya. Bahkan seoraang wanita muslimah itu harus selalu menambah akalnya agar semakin cemerlang dan mematangkan sekaligus mengembangkan perasaannya.
            Wanita Muslimah modern benar-benar memperhatikan dan menelaah berbagai peninggalan mulia yang di tinggalkan kaum wanita Muslimah dalam sejarahnya, supaya mereka semakin tekun dan senang menuntut ilmu dam mempelajarinya. Karena nama-nama tokoh wanita tidak akan pernah abadi kecuali dengan ilmu, dan mereka tidak akan pernah menduduki posisi tinggi seperti itu dalam sejarah melainkan dengan ilmu juga. Dan tidak ada yang dapat mengembangkan akal pikiran kita dan membekali kita dengan pendapat yang benar serta wawasan yang luas dan kepribadian yang kuat melainkan ilmu yang bermanfaat dan bimbingan yang benar.

Sumber : Jati Diri Wanita Muslimah oleh Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi

0 komentar:

Posting Komentar